Prospek iOS Developer Yang Cerah
Saat menulis blog ini, aku sedang belajar iOS development menggunakan Swift di XCode. Kalau kalian sudah membaca blogku tentang bagaimana caraku belajar, aku belajar salah satunya dengan menonton video tutorial oleh karena itu aku membeli dan menonton video Udemy dari Angela Yu.
Aku tidak di endorse siapapun untuk hal ini, baik dari Angela atau Udemy. Aku sendiri memang sudah mencobanya dan merekomendasikan kursus ini untuk kalian yang tertarik belajar iOS development juga.
Aku juga sudah mencoba membuat proyek simpel sendiri dari yang kupelajari sejauh ini di kursus tersebut. Yaitu kuis pengetahuan mengenai Jepang.
Pengalamanku sejauh ini mencoba iOS development cukup positif. Instalasi yang dilakukan tergolong mudah, debugging juga simpel karena kita hanya bisa melakukan development ke iOS device jadi batasannya jelas, bahasa Swift yang digunakan juga strongly typed jadi membantu kita dalam menulis kode.
Tapi kembali lagi, mengapa aku yang seorang frontend developer ini tertarik untuk belajar iOS development? Sebenarnya ada 4 alasan yang membuatku ingin mendalaminya.
1. Penghalang yang tinggi
Untuk melakukan iOS development kamu harus punya Macbook, lebih optimal lagi jika kamu mempunyai Macbook terbaru.
Hal ini merupakan hal yang berat, terutama untuk developer asal Indonesia, karena harga Macbook (apalagi yang terbaru) sangatlah mahal.
Bisa saja kamu membeli Macbook keluaran lama untuk mendapatkan harga yang lebih murah, tapi itu berarti kemungkinan masa pakai Macbook tersebut tidak akan lama. Dan tetap saja harganya diatas harga rata-rata laptop lain.
Dikarenakan hal ini, orang yang bisa melakukan iOS development itu jauh lebih sedikit dibandingkan bidang lain (misalnya frontend dan backend yang dengan laptop Windows murah saja sudah cukup).
Hal ini menjadikan tingkat supply iOS developer tidak banyak, menjadikan kamu mudah menjadi seorang iOS developer yang menonjol.
Dengan kata lain, dengan memiliki Macbook berarti kamu sudah selangkah lebih jauh dibandingkan teman-teman developer lain.
2. Ekosistem yang terus berkembang
Saat tulisan ini ditulis Apple baru saja merilis Apple Vision Pro.
Ini merupakan kesempatan baru yang iOS developer bisa jelajahi.
Bayangkan aplikasi apa yang bisa kamu kembangkan disini, selagi masih belum banyak developer lain yang mengembangkan aplikasi serupa. Misalnya aplikasi simulasi atau game interaktif.
Apa Apple akan merilis device lain lagi? Bisa jadi, namun sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia saat tulisan ini ditulis hal itu salah sekali bukan hal yang mustahil.
Kesempatan juga masih terbuka untuk mengembangkan aplikasi di berbagai perangkat Apple yang sudah ada; misalnya: Macbook, iPad, Apple Watch, dan iPhone.
Karena ekosistem memang merupakan salah satu keunggulan utama dari produk Apple.
3. Pengguna yang lebih mapan
Bukan rahasia umum lagi, dan seperti yang sudah kita bahas di poin pertama, harga perangkat Apple cukup tinggi.
Hal ini menjadikan demografik pengguna Apple dengan daya beli tinggi lebih banyak dibandingkan perangkat dengan sistem operasi lain.
Dengan uang yang lebih banyak untuk dibelanjakan, kemungkinan mereka untuk membeli layanan yang kamu tawarkan di perangkat lebih Apple lebih tinggi pula.
Bahkan kamu bisa menawarkan harga yang lebih tinggi atau hanya menyediakan lananan ekslusif di perangkat Apple.
Hal ini merupakan kesempatan menarik dan menggiurkan bagi para iOS developer.
4. Beririsan sebagai pengembang UI
Pekerjaan sehari-hariku adalah frontend developer, khususnya sebagai pengembang web.
Dan dengan iOS development yang bisa dibilang merupakan ranah frontend juga, karena sama-sama mengatur bagaimana menyajikan tampilan ke pengguna, banyak prinsip yang sama-sama bisa digunakan.
Contohnya: state management, accessibility, responsive layout, dan UI component.
Hal ini menjadikanku yang seorang frontend developer cukup “ganti bahasa” dan “ganti platform” saja untuk memulai iOS development ini.
Bayangkan kalau misalnya kamu seorang data scientist atau backend developer, pasti hal yang kamu pelajari lebih banyak dibandingkan kamu dari awal seorang frontend developer juga (web, Android, desktop).
Jadi setelah membaca ini, apa kalian tertarik untuk menjadi iOS developer?
Aku sendiri melihat banyak lowongan iOS developer di LinkedIn yang dibuka perusahaan besar di Indonesia yang masih dibuka sampai sekarang; misalnya di Gr*b, G*jek, dan Travel*ka.
Mungkin memang sesusah itu mencari kandidat yang bagus, apa kamu merasa bisa menjadi seseorang itu?